Evolusi merupakan kata yang umum dipakai orang untuk
menunjuk adanya perubahan, perkembangan atau pertumbuhan secara
berangsur-angsur.Perubahan tersebut dapat terjadi karena pengaruh alam atau
rekayasa manusia.Teori evolusi sesungguhnya adalah sebuah hipotesis tentang
asal-usul mahluk hidup. Fakta bahwa banyak jenis mahluk hidup yang ada disaat
sekarang tidak dijumpai pada kehidupan di masa jutaan bahkan milyaran tahun
yang lalu.
Beberapa
ilmuwan mengklasifikasikan teori evolusi berdasarkan objek kajiannya. Menurut
Amin (2009), obyek yang mengalami evolusi dibedakan menjadi dua, yaitu evolusi anorganik dan evolusi organik.
1.
Evolusi anorganik adalah
yang terjadi pada lingkungan abiotik
2. Evolusi organik adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan biotik dari
generasi ke generasi.
Saat ini para ilmuwan telah memahami bahwa sifat suatu
organisme ditentukan atau diatur oleh subtansi kimia yang dikenal dengan DNA.
Subtansi tersebut tersimpan di dalam sel. Perubahan susunan kimia pada DNA akan
menyebabkan perubahan sifat organisme.
Evolusi organisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu
evolusi progresif dan evolusi regresif.
- Evolusi progresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang memungkinkan berlanjutnya kehidupan berikutnya.
- Evolusi regresif,yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang tidak memungkinkan dapat berlanjutnya kehidupan berikutnya.
Bila setiap spesies hasil perubahan secara turun menurun
terus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, suatu ketika akan
dihasilkan turunan yang bervariasi dan mengarah terbentuknya spesies baru.
Terbentuknya variasi dan spesies baru akan meningkatkan keanekaragaman hayati
di planet bumi.
Sebagai contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengatbiston betularia.
Mengingat Ngengetbiston betulariaputih sebelum terjadinya revolusi industri
jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah
terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston
betularia putih lebih sedikit daripada ngengat Biston betularia hitam.
Namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan
debu industri, sehingga populasi ngengat Biston betularia putih menurun
karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap
olehpemangsanya.Berdasarkan skala perubahannya evolusi dibedakan atas
makroevolusi dan mikroevolusi.
Makro evolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan
perubahan dalam skalayang besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah kepada
terbentuknya species baru. Sebagai contoh makroevolusi adalah kemunculan bulu
selama evolusi burung dari dinosaurus teropoda.
Mikro evolusi merupakan proses evolusi yang hanya
mengakibatkan perubahan dalam skala kecil, yaitu mengarah pada perubahan
frekuensi gen atau kromosom. Ia juga disebut sebagai”perubahan di bawah tingkat
spesies”.Perubahan ini disebabkan oleh empat proses yang berbeda: mutasi,
seleksi (baik yang alami maupun buatan), aliran gen, dan hanyutan genetik.
Evolusi berdasarkan hasil akhirnya terbagi menjadi evolusi
divergen dan konvergen.
1. Evolusi divergen, adalah proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu species menjadi
banyak species yang berbeda. Contoh jumlah jari nenek moyang vertebrata.
2. Evolusi konvergen, adalah
proses evolusi yang perubahannya menghasilkan 2 spesies memiliki perbedaan
perkembangan organ-organnya mirip yang menepati satu lingkungan. Contoh
Lumba-lumba, duyung, dan ikan Hiu.
Kini evolusi bisa dikatakan telah menjadi teori sentral
dalam biologi modern (Hendriani, 2008). Seperti yang dikatakan dalam
Farber (2003) tentang apa yang diucapkan Dobzansky (1973), sebagian ahli
biologi akan mengatakan bahwa “The Theory of evolution is central organizing
theory of the life sciences”. Teori evolusi merupakan pusat teori di dalam
kehidupan alam.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentarlah dengan bijak dan bahasa yang santun. NO SARA !